15 Ribu Guru Ngaji Terima Pencairan Honorarium dari Pemkab Jember, Prosesnya Cepat dan Nyaman
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Nurlayla Ratri
10 - Sep - 2025, 11:31
JATIMTIMES - Sebanyak 15 ribu guru ngaji di Jember pekan ini akan mulai menerima pencairan honorarium. Proses pencairan honorarium guru ngaji dimulai hari ini, Rabu (10 September 2021).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Jember, Ahmad Hafid Nurul Yasin dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa jumlah guru ngaji yang tercatat di Kesra, sebanyak 22 ribu orang dan tersebar di 31 kecamatan. Namun untuk tahap pertama ini, baru 23 kecamatan yang sudah lengkap datanya atau sekitar 15 ribu orang.
Baca Juga : 10 September Memperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya
"Ada 22 ribu guru ngaji uang terdata. Tapi untuk tahap pertama ini, baru 15 ribu orang yang honorariumnya bisa dicairkan. Sisanya akan diproses sambil pembagian ini berjalan," jelasnya.
Tidak hanya menerima honorarium, Hafid juga menyampaikan, bahwa Pemkab Jember juga memberikan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada ribuan guru ngaji, dimana premi iuran BPJS nya dibayar oleh Pemkab Jember.
"Selain mendapat honorarium, Pemkab Jember juga mendaftarkan guru ngaji sebagai penerima perlindungan BPJS Ketenagakerjaan, dimana premi atau iuran BPJS nya dibayar oleh Pemkab Jember," pungkasnya.
Sementara itu, kegiatan yang dilaksanakan di Desa Yosorati serta Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru sebagai tempat pencairan pertama, mendapat apresiasi dari para guru ngaji.
Ahmad Muzakki salah satu penerima honorarium guru ngaji, ditemui di sela-sela pencairan menyatakan bahwa pemberian honorarium kali ini lebih mudah dan tidak perlu antre panjang seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bukti, bahwa Pemkab Jember di bawah pimpinan Gus Fawait (Muhammad Fawait), sangat menghormati dan memuliakan guru ngaji.
Baca Juga : Maulid Nabi dan Milad BKPRMI di Makam Bung Karno, Wali Kota Blitar Ajak Perkuat Ukhuwah dan Kebangsaan
"Alhamdulillah, pencairannya sekarang lebih mudah, cukup di balai desa dan tidak nutuh waktu lama," ujar Ahmad Muzakki.
Menurut Muzakki, jika sebelumnya saat honor guru ngaji cair, dirinya bersama penerima yang lain harus datang ke kantor kecamatan untuk mengambil buku tabungan. Kemudian pencairannya ke bank, dan masih harus antre.
"Kalau sekarang, bank nya yang datang ke balai desa, jadi gak perlu jauh-jauh. Apalagi di Sumberbaru, banyak guru ngaji yang rumahnya di pelosok," jelasnya. (*)