Kisah Aisyah Menyobek Kerudung Tipis: Teladan Hijab yang Tak Pernah Usang

17 - Sep - 2025, 09:53

Ilustrasi Aisyah menegur Hafshah karena kerudung tipisnya (ist)

JATIMTIMES - Dari perjalanan sejarah Islam, terdapat kisah yang begitu kuat menggambarkan ketegasan Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, dalam menegakkan nilai hijab. Sebuah riwayat menyebutkan, suatu hari beliau mendapati keponakannya, Hafshah binti Abdurrahman, datang dengan mengenakan kerudung yang tipis hingga tampak bagian dalam tubuhnya.

Reaksi Aisyah begitu spontan. Tanpa basa-basi, beliau langsung menyobek kerudung itu. Dengan nada serius, beliau mengingatkan Hafshah akan perintah Allah dalam surat An-Nuur, yang secara tegas memerintahkan kaum perempuan untuk menjaga aurat dan mengenakan penutup yang layak. Setelah itu, Aisyah memberikan kerudung yang lebih tebal dan memakaikannya langsung pada sang keponakan.

Baca Juga : Koperasi Merah Putih Bisa untuk Mengentas Kemiskinan di Pedesaan Jatim, Ini Alurnya

Riwayat ini dicatat dalam Ath-Thabaqaat Al-Kubraa karya Imam Ibnu Sa’d dan juga dalam Al-Muwaththa’ pada bab Al-Libaas. Kedua catatan tersebut menegaskan satu hal: Aisyah tidak hanya menegur dengan kata-kata, melainkan bertindak nyata demi menjaga nilai yang diyakininya.

Ketegasan beliau menunjukkan betapa seriusnya masalah hijab dalam pandangan para sahabat Nabi. Sebagai istri Rasulullah SAW, Aisyah merasa perlu menegakkan aturan itu, terlebih ketika kelalaian muncul dari lingkungan terdekatnya, yakni keluarga Abu Bakar As-Shidiq. Tindakan menyobek kerudung tipis itu bukan sekadar simbol kemarahan, melainkan ekspresi cinta sekaligus bentuk tanggung jawab moral agar generasi setelahnya tidak meremehkan perintah syariat.

Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini cukup mendalam. Pertama, Aisyah menegaskan bahwa hijab adalah identitas kehormatan, bukan sekadar aksesori busana. Kedua, beliau mengamalkan sabda Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan agar kemungkaran diubah dengan tangan jika memungkinkan. Aisyah melakukannya secara langsung, bukan hanya dengan kata-kata. Ketiga, tegurannya tidak berhenti pada larangan, melainkan disertai solusi: beliau memakaikan kerudung baru yang sesuai tuntunan agama.

Baca Juga : MPM Honda Jatim Gaungkan Tips Berkendara Happy untuk Mahasiswa, Wujudkan Sinergi dengan Kepolisian, Jasa Raharja, dan UNM

Kisah Aisyah yang menyobek kerudung tipis itu menjadi bukti nyata bahwa menjaga syariat kadang menuntut keberanian untuk tegas. Namun ketegasan itu tidak berdiri sendiri, melainkan selalu disertai dengan kasih sayang dan arahan menuju jalan yang lebih baik.