JATIMTIMES - Persaingan prestasi dan inovasi antar-kecamatan di Kota Malang memasuki babak baru. Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan (SKK) Tahun 2025 resmi bergulir dan menghadirkan atmosfer kompetisi yang sehat. Salah satu poin krusial dalam lomba ini adalah pemanfaatan aplikasi SINCAN (Sinergitas Kecamatan) yang menjadi tolok ukur awal dalam penilaian administrasi.
Lomba SKK ini bukan sekadar kontestasi tahunan, tapi merupakan benchmark kualitas pelayanan publik dan inovasi kepemimpinan di tingkat kecamatan. Lima kecamatan telah disaring melalui tahap administrasi, dan kini tiga besar tengah menjalani penilaian lapangan yang jauh lebih mendalam. Kecamatan yang masuk adalah Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Sukun.
Baca Juga : Wujud Empati, Keluarga Besar MIN 1 Kota Malang Donasikan Bantuan Kemanusiaan ke Ponpes Al-Khoziny
“Dari lima kecamatan sudah kami seleksi administrasi, salah satunya Kecamatan Blimbing. Setiap camat memaparkan seluruh potensi wilayahnya secara langsung,” ujar Yuyun Nanik Ekowati, Kabag Pemerintahan Pemkot Malang, Selasa (14/10/2025).
Penilaian dalam lomba ini diawali dari penggunaan aplikasi SINCAN, sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengukur sinergi dan tata kelola kecamatan secara digital. Kecamatan yang tidak mencapai skor minimal 80 di aplikasi ini otomatis gugur dari proses seleksi.
“Syarat awal adalah harus mengisi aplikasi SINCAN dengan nilai minimal 80. Itu jadi syarat administratif utama sebelum masuk ke penilaian lapangan,” tambah Yuyun.
Setelah seleksi administratif, penilaian berlanjut ke tahap lapangan. Di sini, tim juri dari berbagai lintas sektor turun langsung melihat implementasi nyata dari manajemen kecamatan.
Beberapa aspek yang dinilai secara mendalam dalam lomba ini antara lain inovasi camat dalam pelayanan publik, kinerja dan tata kelola kecamatan, kemampuan manajerial pimpinan kecamatan, strategi pemberdayaan masyarakat dan kepuasan layanan di tingkat kelurahan.
“Masing-masing camat harus memaparkan secara rinci bagaimana kinerja mereka di lapangan. Kami lihat langsung, tidak hanya dari berkas,” tegas Yuyun.
Dari penilaian awal yang dilakukan, Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru disebut-sebut tampil cukup menonjol. Inovasi yang diusung serta kemampuan para camat dalam membina jajaran lurah dinilai mampu meningkatkan pelayanan publik secara konkret.
“Kemarin saya nilai di Lowokwaru, hari ini di Blimbing dan besok di Kecamatan Sukun. Saya lihat masing-masing camat punya gaya kepemimpinan dan inovasi yang kuat. Ini bukan soal siapa lebih hebat, tapi siapa yang lebih siap dan berdampak,” jelas Yuyun.
Namun, hingga kini belum ada pengumuman siapa kecamatan terbaik. Penilaian akan ditentukan melalui rapat tim juri secara kolektif, berdasarkan data administrasi, observasi lapangan, dan presentasi camat.
Lomba SKK 2025 bukan hanya sekadar kompetisi antar wilayah, melainkan ajang pembuktian bahwa sinergi antara pemimpin wilayah dan masyarakat dapat menciptakan pelayanan yang prima dan responsif. Aplikasi SINCAN menjadi simbol perubahan budaya kerja menuju era digital yang transparan dan akuntabel.
Pemkot Malang berharap, melalui lomba ini, kecamatan-kecamatan di Kota Malang terus berlomba memberikan pelayanan terbaik dan menjadi motor penggerak pembangunan di lingkup paling dekat dengan masyarakat.
“Tujuan utama dari lomba ini adalah perbaikan tata kelola pemerintahan di level kecamatan. Siapa pun pemenangnya, masyarakat tetap menjadi pihak yang diuntungkan,” pungkas Yuyun.
