JATIMTIMES - Cuaca panas ekstrem masih melanda sebagian besar wilayah Jawa Timur. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, suhu tertinggi tercatat di Kabupaten Lamongan yang mencapai 37,5 derajat Celsius.
Informasi ini dibagikan melalui akun resmi Instagram @bmkg.iklimjatim. Dalam unggahan tersebut, Lamongan menjadi daerah dengan suhu tertinggi berdasarkan catatan Automatic Weather Station (AWS) Lamongan yang menunjukkan suhu maksimum hingga 37,6°C, pada Sabtu (18/10/2025).
Baca Juga : Anggaran Siap, Komisi D DPRD Jatim Pastikan Satu Koridor Trans-Jatim Malang Raya Segera Mengaspal
“@FYI: Suhu terpanas sepanjang historis data di Jawa Timur terdapat di AWS Lamongan, pernah 39,9 derajat Celcius yang terjadi pada tanggal 17 Oktober 2018,” tulis BMKG dalam unggahan resminya.
Selain Lamongan, BMKG juga mencatat sejumlah wilayah lain dengan suhu udara yang tak kalah tinggi. Berikut daftar delapan daerah terpanas di Jatim versi BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur:
• Lamongan: 37,5°C
• Surabaya, Jombang, dan Sampang: 36,8°C
• Mojokerto: 36,4°C
• Situbondo: 36,1°C
• Ngawi dan Surabaya: 36,0°C
Melalui unggahan yang sama, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca panas ekstrem.
“Buat sobat iklim yang beraktivitas di luar ruangan tetap jaga kesehatan dan jangan lupa cukupi asupan air tubuh serta memakai sunscreen,” tulis BMKG.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi.
“Tetap pantau terus info dari kita ya. Semoga hari sobat sekalian selalu menyenangkan. Jangan lupa selalu jaga kesehatan ya sobat semua, minum air putih yang banyakkk,” imbuhnya.
BMKG menjelaskan, tidak semua kabupaten di Jawa Timur memiliki alat pemantau suhu harian karena sebagian Automatic Weather Station (AWS) masih dalam proses perbaikan.
“Untuk kabupaten yang sebelumnya ada namun sekarang tidak tercatat, alat sedang dalam perbaikan. Untuk kabupaten yang tidak ada catatan suhunya, belum ada alat/AWS untuk monitoring suhu di kabupaten tersebut,” terang BMKG.
BMKG berharap ke depan seluruh kabupaten di Jatim bisa memiliki perangkat AWS agar data pemantauan suhu bisa lebih merata dan akurat.
“Semoga ke depannya semakin banyak AWS yang dipasang di setiap kabupaten ya sobat,” tambah BMKG.
Baca Juga : Suhu Tembus 38°C! BMKG Peringatkan Warga Jangan Keluar Rumah di Jam Ini
Fenomena suhu tinggi ini menjadi perhatian publik dalam beberapa pekan terakhir. BMKG menjelaskan bahwa cuaca panas terjadi akibat pergeseran posisi semu matahari ke wilayah selatan Indonesia. Kondisi ini membuat pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan berkurang drastis.
“Kondisi udara yang cerah tanpa awan menyebabkan radiasi matahari langsung mencapai permukaan bumi dan meningkatkan suhu udara secara signifikan,” jelas BMKG.
Selain itu, minimnya tutupan awan juga memperparah efek pemanasan permukaan tanah. Akibatnya, suhu siang hari terasa jauh lebih menyengat dibanding biasanya.
Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, disarankan mengenakan pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, atau tabir surya (sunscreen).
Masyarakat juga diminta untuk meningkatkan asupan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Aktivitas berat di bawah terik matahari sebaiknya dibatasi.
BMKG memprediksi suhu panas ekstrem di wilayah Jawa Timur masih akan bertahan hingga akhir Oktober 2025 atau awal November 2025. Setelah periode tersebut, diprediksi curah hujan mulai meningkat seiring peralihan menuju musim penghujan.