Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Di Era Digitalisasi dan Perkembangan AI, Gubernur Jatim Minta Guru Tetap Ambil Peran

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

15 - Dec - 2025, 17:45

Placeholder
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam Festika Pendidikan Jawa Timur 2025.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), tidak dapat menggantikan peran fundamental guru dalam membentuk karakter peserta didik. Penegasan tersebut disampaikan dalam Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Jawa Timur yang digelar pada Senin (15/12/2025) di Kota Malang. 

Mengusung tema “Digitalisasi Pembelajaran Bermakna Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan peran teknologi dalam dunia pendidikan tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga : Pidana Kerja Sosial Diteken dan Berlaku Serentak diJatim, Kota Malang jadi Percontohan

Khofifah menekankan bahwa di dalam diri seorang guru terdapat proses transfer of attitude yang tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apa pun. Menurutnya, sensitivitas, empati, dan nilai kemanusiaan hanya bisa ditanamkan melalui interaksi langsung antara guru dan murid.

“Di dalam seorang guru itu ada transfer of attitude. Itu tidak bisa dilakukan oleh AI. Sensitivitas itu ada pada guru, bukan pada AI,” tegas Khofifah.

Ia mengakui bahwa teknologi memungkinkan konektivitas global yang sangat cepat dan real time. Melalui kemajuan tersebut, dunia pendidikan memiliki peluang besar untuk mengakses informasi, menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan, serta mendorong terciptanya kehidupan yang damai dan berkelanjutan.

Namun demikian, Khofifah mengingatkan bahwa teknologi dan AI hanyalah alat (tools). Di balik teknologi, tetap ada manusia yang mengendalikannya, sehingga karakter manusia menjadi kunci utama dalam pemanfaatan teknologi secara bijak.

“Artificial Intelligence ini adalah tools. Teknologi adalah tools. Behind teknologi itu manusia. Maka manusianya tetap harus berkarakter,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan bahwa pemanfaatan AI dalam pembelajaran harus tetap berbasis nilai. Guru, kata dia, memiliki peran sentral sebagai agen transformasi nilai yang disiapkan untuk digugu dan ditiru oleh peserta didik.

Baca Juga : Usai Polemik dengan Lisa, Atalia Ajukan Gugatan Cerai Ridwan Kamil

“Guru-guru ketika mentransformasikan Artificial Intelligence tetap harus berbasis nilai. Teknologi jangan ditempatkan sebagai sesuatu yang bebas nilai,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, teknologi justru harus menjadi penguat bagi guru dalam melakukan modernisasi pembelajaran, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, tanpa menghilangkan esensi pendidikan karakter. Peran tersebut melekat pada sosok guru penggerak.

“Siapa yang menggerakkan nilai? Guru penggerak. Dan guru penggerak itu adalah semua guru yang luar biasa,” pungkasnya.

Festival TIKP Jatim 2025 ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara teknologi dan nilai-nilai pendidikan, demi mewujudkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.


Topik

Pemerintahan gubernur jatim ai festival tikp jatim kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan