Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Fesmed 2025 Dibuka di Makassar, AJI: Demokrasi Kita Sedang Sakit

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Yunan Helmy

13 - Sep - 2025, 14:40

Placeholder
Festival Media (Fesmed) 2025 resmi dibuka di Gedung E Benteng Ujung Pandang, Makassar, Jumat (12/9). Foto : (Istimewa)

JATIMTIMES - Festival Media (Fesmed) 2025 resmi dibuka di Gedung E Benteng Ujung Pandang, Makassar, Jumat (12/9). Perhelatan tahunan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini menghadirkan ratusan jurnalis, akademisi, aktivis, hingga komunitas sipil dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ketua AJI Indonesia Nany Afrida menegaskan bahwa pemilihan Kota Makassar sebagai tuan rumah bukan keputusan singkat, melainkan melalui banyak pertimbangan. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat masyarakat dan jurnalis lokal.

Baca Juga : Buka Turnamen Catur Nasional Kajari Cup 2025, Gus Qowim Dorong Lahirnya Pecatur Berprestasi

“Festival Media ini adalah ajang untuk seluruh jurnalis di Indonesia. Temanya kali ini cukup serius, karena demokrasi kita sedang sakit. Ini bukan acara seremonial, tapi momentum untuk melawan penyakit berbahaya dalam demokrasi: pembungkaman pers,” ujar Nany.

Ia mengingatkan bahwa kebebasan pers merupakan napas demokrasi. Menurut dia, tanpa jurnalis yang bisa bekerja merdeka, publik hanya akan disuguhi kebohongan yang dipoles seolah kebenaran.

“Jurnalis terus dibungkam. Ada intimidasi, kriminalisasi, kamera dirampas, ponsel disita, bahkan dipukul saat bertugas. Ada pula sensor halus melalui tekanan iklan dan kepentingan politik, serta undang-undang yang menakut-nakuti media. Apakah ini demokrasi, atau jalan kembali ke militer dengan wajah baru?” ucapnya.

Selain kekerasan, Nany juga menyoroti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri media. Ia menyebut ada sekitar 1.300 jurnalis yang kehilangan pekerjaan, yang menurutnya bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga hilangnya mata dan telinga publik.

“Ketika satu jurnalis di-PHK, satu mata rakyat ditutup. Ketika satu media dimatikan, satu telinga rakyat ditulikan. Dan ketika pers mati, semua rakyat menjadi buta,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa jurnalis bekerja demi kepentingan publik, bukan demi keuntungan pribadi atau tekanan kekuasaan. Meski tak punya senjata atau kekuasaan, jurnalis mampu membongkar korupsi, mengungkap kerusakan lingkungan, dan menyuarakan masyarakat adat.

“Yang meliput kerusakan hutan, sungai yang tercemar limbah, atau perjuangan masyarakat adat bukan influencer, bukan buzzer, tapi jurnalis. Karena mereka meliput dengan jujur demi publik,” katanya menekankan.

Baca Juga : Hadiah Fantastis Warnai Kemenangan Para Finisher FIK RUN 2025

Di akhir sambutan, Nany menegaskan perlunya solidaritas lintas sektor untuk menjaga kebebasan pers, mulai dari aktivis lingkungan, pegiat HAM, komunitas adat, hingga seniman. “Melindungi jurnalis berarti melindungi demokrasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Fesmed 2025 Syahrul Ramadhan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran acara. Ia menekankan bahwa Fesmed tahun ini digelar dengan semangat kolaborasi lintas sektor.

“Tahun ini kami membuat Festival Media dengan semangat inklusif, berkolaborasi dengan berbagai kalangan, dan membahas permasalahan dari berbagai sektor. Terima kasih kepada semua yang sudah ikut memeriahkan acara ini,” ucap Syahrul.

Festival Media 2025 di Makassar akan berlangsung beberapa hari dengan rangkaian diskusi, pameran, lokakarya, hingga pertunjukan seni yang melibatkan jurnalis, aktivis, dan masyarakat sipil. 


Topik

Peristiwa Fesmed Festival Media AJI demokrasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Yunan Helmy