Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

7 Wilayah Terpanas di Jatim, Lamongan Tembus 38,5°C Disusul Jombang dan Surabaya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

19 - Oct - 2025, 16:49

Placeholder
Peta iklim di wilayah Jawa Timur. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Cuaca panas ekstrem masih menyelimuti sejumlah wilayah di Jawa Timur. Berdasarkan laporan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan kembali mencatat suhu tertinggi dengan mencapai 38,5 derajat Celsius. 

Informasi ini dibagikan melalui akun resmi Instagram @bmkg.iklimjatim. Dalam unggahan tersebut, BMKG menyebut matahari sedang “semangat menunjukkan pesonanya”, dengan suhu di Lamongan tercatat paling tinggi di antara daerah lain.

Baca Juga : Cuaca Panas Ekstrem Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG

“Terpantau suhu maksimum posisi 1 di Lamongan (AWS Lamongan) suhunya tercatat 38,5 derajat Celcius, waaww semakin tinggi aja ini suhunya,” tulis BMKG dalam unggahan resminya.

Menariknya, suhu di Lamongan ini mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan data di Jawa Timur. “@FYI: Suhu terpanas sepanjang historis data di Jawa Timur terdapat di AWS Lamongan, pernah 39,9 derajat Celcius yang terjadi pada tanggal 17 Oktober 2018,” lanjut BMKG.

Selain Lamongan, sejumlah wilayah lain di Jawa Timur juga mencatat suhu tinggi di atas 36 derajat Celsius. Berikut daftar wilayah terpanas berdasarkan data Automatic Weather Station (AWS):

• Lamongan: 38,5°C

• Jombang: 37,6°C

• Surabaya Utara: 37,4°C

• Surabaya dan Mojokerto: 37,0°C

• Kediri dan Ponorogo: 36,5°C

Melalui unggahan yang sama, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan di tengah kondisi panas ekstrem ini. “Buat sobat iklim yang beraktivitas di luar ruangan tetap jaga kesehatan dan jangan lupa cukupi asupan air tubuh dan memakai sunscreen,” tulis BMKG.

Lembaga itu juga mengingatkan pentingnya pantauan rutin terhadap indeks sinar ultraviolet (UV). “Update info UV di @infobmkg ya,” imbuhnya.

Baca Juga : Wali Kota Eri Koordinasi dengan Kapolrestabes, Bahas Batas Izin Tenda Hajatan di Jalan

BMKG turut menjelaskan bahwa tidak semua kabupaten di Jawa Timur memiliki alat pemantau suhu harian. Sebagian perangkat Automatic Weather Station (AWS) diketahui masih dalam proses perbaikan.

“Untuk kabupaten yang sebelumnya ada namun sekarang tidak tercatat, alat sedang dalam perbaikan. Untuk kabupaten yang tidak ada catatan suhunya, belum ada alat/AWS untuk monitoring suhu di kabupaten tersebut,” jelas BMKG.

BMKG berharap, ke depan seluruh wilayah di Jawa Timur dapat memiliki perangkat AWS agar data pemantauan suhu lebih merata dan akurat. “Semoga ke depannya semakin banyak AWS yang dipasang di setiap kabupaten ya sobat,” tambahnya.

Sebelumnya BMKG menjelaskan bahwa peningkatan suhu udara di wilayah selatan Indonesia terjadi karena pergeseran posisi semu matahari ke arah selatan ekuator. Kondisi ini menyebabkan tutupan awan berkurang, sehingga radiasi matahari langsung mengenai permukaan bumi.

“Kondisi udara yang cerah tanpa awan menyebabkan radiasi matahari langsung mencapai permukaan bumi dan meningkatkan suhu udara secara signifikan,” terang BMKG.

Akibatnya, suhu siang hari terasa lebih menyengat dibanding biasanya. BMKG pun mengingatkan masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada pukul 10.00–16.00 WIB. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, disarankan mengenakan topi, kacamata hitam, payung, atau tabir surya (sunscreen) untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari.

BMKG juga mengimbau masyarakat memperbanyak konsumsi air putih agar tidak mengalami dehidrasi dan membatasi aktivitas berat di bawah terik matahari.

Sebagai informasi, fenomena suhu tinggi di Jawa Timur diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025 atau awal November 2025. Setelah itu, suhu diprediksi mulai menurun seiring masuknya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan.


Topik

Peristiwa bmkg cuaca ekstrem cuaca panas daerah terpanas jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa