Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Hari Santri Nasional, Fraksi NasDem DPRD Jatim Dorong Pemerintah Lebih Perhatian ke Pesantren

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : A Yahya

22 - Oct - 2025, 19:07

Placeholder
Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Mohammad Nasih Aschal. (Foto: Muhammad Choirul Anwar/Jatimtimes.com)

JATIMTIMES - Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Mohammad Nasih Aschal mendorong agar pemerintah lebih memperhatikan keberadaan pesantren. Hal ini disampaikan dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025.

Pria yang akrab dipanggil Lora Nasih tersebut juga menyesalkan, momentum Hari Santri Nasional tahun ini diwarnai dengan adanya tayangan 'Expose Uncensored' oleh Trans7, yang menyudutkan ulama dan santri. Ia pun mengecam keras tayangan itu.

Baca Juga : Setting Spray Malah Bikin Makeup Luntur? Begini Cara Mudah Uji Ketahanan

Fraksi NasDem meminta pemerintah agar bertindak tegas terhadap pihak yang mencoreng santri dan kiai. "Kita menyayangkan adanya tayangan itu karena tayangan itu sungguh telah menyakiti dan melukai para santri dan tentu para pendiri pesantren dari berbagai wilayah," ujar Lora Nasih, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, momentum Hari Santri Nasional seharusnya membuat seluruh masyarakat terutama keluarga pondok pesantren merasakan bahagia. Namun, dengan adanya dugaan kasus pelecehan terhadap kiai dan santri Trans7 membuat pesantren luka.

"Tetapi pastinya di sini kita tetap menyerukan seluruh elemen bangsa terutama santri, dari berbagai wilayah, untuk kita, sambut hari santri ini seperti halnya kita menyambut, sebagai penghormatan kita kepada pahlawan  para masyayikh, kiai, dan santri terdahulu yang telah ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," pintanya.

Lora Nasih menjelaskan, bahwa para santri selalu menundukkan kepala dan mencium tangan, bahkan harus jalan merangkak ketika di hadapan kiai merupakan budaya di pesantren. Hal itu sebagai bentuk tawadhu dan adab kepada kiai. "Karena seperti itulah memang budayanya santri dan saya selaku wakil rakyat. Tentu juga mengecam keras terhadap tayangan ini," paparnya. 

Cicit Kiai khos almarhum KH Syaikhona Kholil itu berharap pemerintah untuk bisa lebih memperhatikan lagi keberadaan pesantren. Lora Nasih tidak ingin, masyarakat tidak percaya lagi terhadap pemerintah karena lemah memberi tindakan tegas.

Baca Juga : Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jatim Ingatkan Perjuangan Ulama Bangun Bangsa

Pemerintah harus menjaga kepercayaan masyarakat, dimana selama ini pondok pesantren belum mendapat perhatian lebih. Lora Nasih mengingatkan pemerintah, bisa berbahaya jika masyarakat tidak mempercayainya lagi.

Pemerintah harus membuat regulasi agar keberadaan dan marwah Ponpes semakin kuat. "Jangan sampai kemudian dari satu kasus ke kasus lain kemudian membuat masyarakat tidak trust (percaya) lagi kepada pemerintah," tandasnya.

"Jangan sampai kepercayaan masyarakat ke pemerintah kemudian berkurang. Kalau sampai seperti itu, sangat bahaya, kita meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan keberadaan ponpes," lanjutnya.


Topik

Pemerintahan hari santri hari santri nasional mohammad nasih aschal lora nasih fraksi nasdem



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

A Yahya