Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Cegah Banjir Sungai Tundo, BBWS Brantas Tambah Alat Berat dan Pasang Bronjong

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : A Yahya

26 - Oct - 2025, 11:19

Placeholder
Alat berat dari BBWS Brantas yang turut dioperasionalkan dalam mendukung kegiatan lanjutan penanganan darurat pasca normalisasi sungai dan pemasangan tanggul untuk penguatan dan pembuatan tanggul sungai kolaborasi antara BPBD, BBWS dan Pemerintah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. (Foto: BPBD Kabupaten Malang for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas menambah unit operasional alat berat (alber) pada kegiatan lanjutan penanganan darurat pasca normalisasi sungai dan pemasangan bronjong di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Penambahan alat berat tersebut turut ditujukan untuk penguatan tanggul kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, BBWS Brantas dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pujiharjo. "BBWS menambahkan satu unit alat berat di lokasi, sehingga total alber di lokasi ada tiga unit," terang Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan kepada JatimTIMES.

Baca Juga : Mengenal Diet 18-10-8-4-1 yang Bikin Turun 7 Kg dalam 3 Minggu, Begini Penjelasannya!

Sebagaimana diberitakan, pengerjaan normalisasi Sungai Tundo dimulai pada 1 September 2025. Normalisasi dilakukan pasca debit air Sungai Tundo meluap hingga menyebabkan beberapa bencana sejak Mei 2025 lalu.

Terbaru, peristiwa banjir luapan dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem terjadi pada dua desa di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang pada 13 Juni 2025. Pada saat itu, bencana yang turut berdampak pada puluhan rumah di permukiman warga tersebut dilaporkan terjadi di Desa Pujiharjo dan Desa Purwodadi.

Dampak bencana juga sempat mengakibatkan akses jalan menuju Desa Pujiharjo tertutup total. Akibatnya, akses jalan penghubung antar desa tersebut sempat lumpuh hingga kurang lebih 10 jam akibat tidak bisa dilalui.

Pada saat itu juga dilaporkan ada satu rumah warga di Desa Pujiharjo yang turut terdampak longsor. Pada runtutan peristiwa bencana tersebut, sedikitnya ada 80 rumah dengan 90 kepala keluarga (KK) yang turut terdampak banjir genangan setinggi kurang lebih antara 40-50 sentimeter.

Sekitar satu bulan sebelumnya, sejumlah fasilitas umum (fasum) di kawasan Sungai Tundo juga mengalami kerusakan akibat terdampak bencana yang terjadi pada akhir Mei 2025. Rusaknya sejumlah fasum termasuk jembatan dan tanggul sungai tersebut turut mengakibatkan kerawanan bencana susulan yang berpotensi menimpa kurang lebih 180 KK.

Banjir yang terjadi di bulan Mei 2025 tersebut juga disebabkan karena Sungai Tundo meluap ke permukiman warga. Data BPBD Kabupaten Malang pada saat itu menyebut, banjir luapan dengan ketinggian antara 30-40 sentimeter di Desa Pujiharjo berdampak pada 66 rumah yang dihuni oleh 70 KK.

Potensi bencana yang turut disebabkan karena Sungai Tundo rawan meluap itu lah, yang pada akhirnya dilakukan normalisasi sungai. Sementara itu, hingga Sabtu (25/10/2025), dijabarkan Sadono, kegiatan lanjutan penanganan darurat pasca normalisasi sungai tersebut juga meliputi pemasangan bronjong.

"Jumlah bronjong yang sudah terpasang ada 478 buah. Yakni dengan panjang 370 meter," ujar Sadono.

Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Cegah Tren Childfree Berkembang di Generasi Muda Kota Malang

Rincian bronjong yang telah terpasang tersebut, diutarakan Sadono, tersebar pada sejumlah titik. Yakni meliputi pada titik 1 dengan panjang 30 meter pada empat lajur.

Lanjut, pada titik 2 sepanjang 60 meter di lima lajur. Kemudian titik 3 yang berlokasi di Balearjo dengan panjang 32 meter pada tiga lajur. Sedangkan di titik 4 panjangnya mencapai 68 meter.

"Sedangkan penambahan satu unit alber sebagai upaya percepatan tersebut dikhususkan untuk pemasangan bronjong dengan target 100 meter," imbuhnya.

Sadono menyebut, pemasangan bronjong dengan target 100 meter tersebut berada pada titik yang dianggap paling rawan terhadap banjir. "Hingga saat ini normalisasi sungai di Pujiharjo sudah mencapai 900 meter," pungkasnya.

Perlu diketahui, kegiatan lanjutan penanganan darurat pasca normalisasi sungai dan pemasangan bronjong untuk penguatan tanggul juga turut melibatkan sejumlah pihak terkait. Yakni mulai dari unsur BPBD Kabupaten Malang, BBWS Brantas, Pemdes Pujiharjo hingga masyarakat sekitar.


Topik

Peristiwa banjir malang bbws brantas bpbd kabupaten malang sadono irawan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya