Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Indonesia Tambah Dua Kota Kreatif UNESCO 2025: Malang dan Ponorogo

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Nov - 2025, 10:10

Placeholder
Penampilan Reog Ponorogo saat pelaksanaan sidang Executive Board UNESCO. (Istimewa )

JATIMTIMES - Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO, menetapkan 58 kota baru sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) dalam peringatan World Cities Day 2025 yang digelar di Paris, Prancis. Dua di antara kota baru tersebut berasal dari Indonesia, yaitu Kota Malang yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts dan Ponorogo sebagai Kota Kreatif bidang Crafts and Folk Art.

Dengan penetapan ini, Indonesia kini memiliki tujuh kota kreatif UNESCO. “Penambahan Ponorogo dan Malang menegaskan bahwa ekosistem kreatif Indonesia tumbuh tidak hanya di kota-kota metropolitan, tetapi juga di kawasan yang kuat akar budayanya dan dinamis inovasi digitalnya,” ujar Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO di Paris, Prancis, Jumat (31 Oktober 2025).

Baca Juga : Tiket Konser BLACKPINK Jakarta Masih Tersedia, Begini Cara Membeli sebelum Kehabisan

Satrya juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, pemangku kepentingan kreatif, serta kementerian dan lembaga yang telah mengawal aplikasi kedua kota tersebut sejak 2024. “Status ini bukan gelar seremonial, tetapi mandat kerja sama internasional yang harus segera ditindaklanjuti lewat program, festival, riset, dan jejaring kreatif,” imbuhnya.

Kota Malang dinilai layak masuk kategori Media Arts karena kapasitasnya di bidang gim, animasi, digital storytelling, komunitas maker space, serta dukungan kuat dari universitas dan sektor kreatif muda di Jawa Timur. Dengan status ini, Malang dapat mengakses praktik terbaik dari kota-kota Media Arts lain seperti Changsha atau Gwangju, sekaligus menawarkan kolaborasi Asia Tenggara berbasis konten lokal.

Sementara itu, penetapan Ponorogo di bidang Crafts and Folk Art didasarkan pada kekuatan seni rakyat, terutama tradisi Reog, berbagai kerajinan pendukungnya, serta ekosistem pelaku budaya lokal. Inovasi dari Reog hingga ekonomi kreatif digital menjadikan Ponorogo sebagai bagian dari jejaring kota dunia yang mengembangkan kriya dan seni rakyat sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan.

Penunjukan ini sekaligus menegaskan keberhasilan proposal Indonesia yang sejak 2024 telah mengajukan Ponorogo dan Malang ke UNESCO. Sebelum 2025, Indonesia telah memiliki lima kota kreatif UNESCO, yaitu Pekalongan sebagai Kota Crafts and Folk Art (2014), Bandung sebagai Kota Design (2015), Ambon sebagai Kota Musik (2019), Jakarta sebagai Kota Literatur (2021), dan Surakarta (Solo) sebagai Kota Crafts and Folk Art (2023).

Dengan bergabungnya Ponorogo dan Malang, total kota kreatif Indonesia kini menjadi tujuh. Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara Asia dengan portofolio bidang kreatif paling beragam di jaringan UNESCO Creative Cities Network, meliputi kriya dan seni rakyat, desain, musik, sastra, serta media arts.

Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Layanan, Itjen Kemenkumham Sidak Fasilitas Imigrasi di Juanda Didampingi Kanim Malang

Penetapan ini sejalan dengan fokus UNESCO yang mendorong kota-kota menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak ketahanan sosial, investasi, dan kohesi komunitas. Tahun ini, UNESCO menambahkan 58 kota baru, sehingga jejaring UCCN kini beranggotakan 408 kota dari lebih 100 negara. Untuk pertama kalinya, UNESCO juga memperkenalkan kategori baru, yaitu bidang Arsitektur, menandakan bahwa UCCN terus berkembang dan relevan dengan agenda pembangunan perkotaan global.

Masuknya Malang dan Ponorogo ke dalam jaringan kota kreatif dunia diharapkan dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah strategis oleh para pemangku kepentingan. “Pemerintah kota bekerja sama dengan kementerian dan pengampu kepentingan terkait segera melaksanakan rencana aksi empat tahun bagi Ponorogo dan Malang sesuai pedoman UCCN,” ujar Satrya.

Ia juga berharap kedua kota tersebut dapat berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan kota-kota kreatif Indonesia lainnya agar terbentuk Cluster Indonesia Creative Cities di bawah UNESCO.


Topik

Peristiwa kota malang kota kreatif unesco kota kreatif dunia ponorogo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Nurlayla Ratri