Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Dispendik Gelar Lomba Kreasi Seni, Juri Beberkan Poin-Poin Penting Penilaian dalam Lomba Tari

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

05 - Nov - 2025, 18:33

Placeholder
Para peserta seni tari saat tampil dalam rangkaian Lomba Kreasi Seni Siswa dan Guru 2025 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malang ke-1265 yang berlangsung di Pendapa Dispendik Kabupaten Malang pada Rabu (5/11/2025). (Foto: Ashaq Lupito/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kesenian tari jadi serangkaian Lomba Kreasi Seni Siswa dan Guru 2025 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang, Rabu (5/11/2025). Pada lomba tari beregu tersebut, turut diikuti oleh ratusan peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, guru, hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Sementara itu, pada Rabu (5/11/2025), tahapan lomba tari telah memasuki penentuan tiga besar non-ranking. Agenda penjurian tersebut berlangsung di Pendapa Dispendik Kabupaten Malang.

Baca Juga : Wabup Lathifah Buka Gebyar Paud 2025, Tekankan Pentingnya Kreativitas untuk Anak-Anak dan Guru

Dispendik

Dari pantauan JatimTIMES, agenda penjurian berlangsung sejak Rabu (5/11/2025) pagi hingga sore. Pada rangkaian agenda penjurian tersebut, para peserta bergantian tampil di hadapan para juri.

Menjelang Rabu (5/11/2025) siang, di lokasi penjurian terpantau sempat diguyur hujan hingga menjelang sore. Meski demikian, para peserta, pelatih, hingga guru pendamping tetap antusias untuk menunjukkan penampilan terbaiknya guna memukau para juri.

Pada lomba tari beregu tersebut, pihak penyelenggara menunjuk dua orang sebagai juri. Mereka ialah Patricia Dwi Septianti, S.Pd atau sering dikenal dengan nama panggilan Patricia Puput. Patricia merupakan owner dari Tricia Dancer. Sampai saat ini, ia juga masih aktif sebagai pelatih tari, koreografer tari dan show director pertunjukan.

Patricia juga memiliki beragam pengalaman dan prestasi yang membanggakan. Yakni mulai dari terlibat pada beberapa project skala nasional hingga internasional, dan bahkan mendapatkan medali emas pada beberapa ajang lomba tari.

Sedangkan juri selanjutnya ialah Eko Ujang Kusnan Dariadi, SS. Ia merupakan seorang penari dan koreografer sekaligus pemilik dan ketua komunitas tari Laras Aji Malang. Selain mempunyai segudang pengalaman, Eko juga memiliki beragam prestasi. Yakni meliputi prestasi di bidang penampil tari, penata tari, penata rias dan kostum, hingga terakhir dipercaya menjadi sutradara dan penata tari pada acara pembukaan dan penutupan Porprov Jatim 2025.

Sementara itu, sebelum menyampaikan siapa yang masuk tiga besar non-ranking, para juri juga menyampaikan beberapa saran kepada para peserta khususnya kepada pelatih tari. Di antaranya mengenai visual termasuk busana yang digunakan oleh penari khususnya anak-anak.

"Penting sekali untuk pelatih mengerti tarian tersebut fungsinya untuk apa, konsepnya menceritakan tentang apa. Kalau misalkan tarian yang bercerita tentang tempat bermain di sawah, tentunya harus disesuaikan. Jadi jangan pakai busana mulai atas sampai bawah bling-bling semua," ujar Patricia.

Selama berlangsungnya penilaian, disampaikan Patricia, para peserta cenderung menampilkan busana yang megah. Padahal tariannya tidak ada kaitannya sama busana yang dikenakan.

"Misalnya menampilkan tarian tentang prajurit, tapi ada hiasan di kepalanya yang besar di belakang. Seperti itu menurut saya tidak cocok," imbuhnya.

Selain itu, tata rias dan hiasan juga harus disesuaikan. Sehingga tidak menjadikan yang semula ingin pentas tari justru terkesan akan ikut karnaval. "Jadi tidak harus to much (terlalu banyak), asal dilihat bagus, terus cocok sama tarinya, itu sudah cukup. Hal semacam ini yang secara visual harus dicermati terutama oleh pelatih," imbuhnya.

Hal lain yang tidak kalah penting, disampaikan Patricia, ialah mengenai apa yang digunakan dan apa yang dilakukan dalam tarian. "Hal teknis yang kaitannya sama teknik menari itu harus diperhatikan semua," ujarnya.

Hal teknis maupun teknik yang perlu diperhatikan tersebut, di antaranya mulai dari pemerataan kemampuan penari khususnya anak, hingga gerakan dan kesesuaian dengan musik.

"Apalagi yang masih pelajar, misalkan dalam satu regu ada lima anak, tidak mungkin semuanya punya kemampuan yang sama. Sehingga kemampuan tersebut harus di komposisi atau di bloking, di pola. Sehingga bagaimana caranya agar yang kemampuannya middle, tidak sebagus kemampuan temannya, itu bisa tertutupi," jelasnya.

Meski komposisi bloking diperlukan untuk menutupi kekurangan, namun, disampaikan Patricia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya komposisi dalam tari tidak boleh merubah pakem.

"Kalau untuk tari kreasi, komposisi bloking itu boleh, asal tidak merubah dari gerakan pakem aslinya," ujarnya.

Menambahkan pernyataan tersebut, Eko menyebut, pada ajang lomba tari terlebih beregu, semua aspek harus dikoreksi. Yakni mulai dari kemampuan, teknik, power menari. Kemudian wirama atau ketepatan gerakan tarian dengan musik hingga ekspresi yang mencerminkan wirasa, wirupa, maupun kesesuaian kostum dengan tarian akan masuk dalam indikator penilaian.

"Kemudian yang terakhir tentang kekompakan, karena lomba ini tari kelompok, maka kekompakan sangat penting sekali. Jika misalnya dari lima orang ada dua yang kurang maksimal, akan membawa pengaruh ke semuanya," ujarnya.

Baca Juga : Puncak Dies Natalies Ke-75 SMP Negeri 1 Kediri, Mbak Wali Bernostalgia Mengenang Masa Sekolah 

 

Indikator itu lah, yang menurut Eko harus diperhatikan oleh pelatih tari. Terutama pelatih yang mengajarkan kepada penari yang masih anak-anak.

"Jadi diperlukan kejelian pelatih. Apalagi adik-adik yang masih TK, SD, SMP. Kalau tidak ada yang mengawasi, narinya pasti seenaknya. Mulai dari gerakan tangan hingga kaki seberapa tingginya dan sebagainya," bebernya.

Namun, Eko menyebut, yang paling fatal dan sering terjadi kesalahan ialah posisi kaki. Jangan sampai posisi jari-jari kaki menghadap ke depan. "Usahakan semua menghadap keluar, kanan-kiri. Jadi gerakannya bisa bagus," imbuhnya.

Catatan terakhir, disampaikan Eko, ialah mengenai kostum. Ia menekankan kepada pelatih untuk tidak mengikuti tren yang justru dapat merusak pakem. "Jadi harus kita sesuaikan, tema tarinya apa, kita sesuaikan dengan kostumnya. Tapi secara keseluruhan semua peserta sudah mau menari dan luar biasa," ujarnya.

Usai menyimak masukan dari para juri, tahapan selanjutnya ialah penyampaian tiga besar non-ranking. Berikut rinciannya:

Tiga Besar Tari Beregu Jenjang PAUD
- TK PGRI 2 Donomulyo
- TK Putra Pembangunan Pakis
- TK Muslimat NU 5 Sukun Kepanjen;

Tiga Besar Tari Beregu Jenjang SD
- SDN 6 Arjowilangun Kalipare
- SDN 5 Kalirejo Lawang
- SDN 5 Babadan Ngajum;

Tiga Besar Tari Beregu Jenjang SMP
- SMPN 1 Tirtoyudo 
- SMPN 2 Wagir 
- SMPN 1 Kepanjen;

Tiga Besar Tari Beregu Jenjang Guru 
- Kecamatan Turen 
- Kecamatan Kalipare 
- Kecamatan Ngajum;

Tiga Besar Tari Beregu Jenjang PKBM 
- PKBM Garuda Nusantara Bersama Tirtoyudo (Ken Dedes Group) 
- PKBM Perdana Jaya Gondanglegi (Medley Papua) 
- Homeschooling Majma'al Sumber Ilmu Kepanjen (Prajurit).

Sementara itu, pada pernyataannya yang juga telah dimuat dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Pelaksana Kegiatan Lomba Kreasi Seni Siswa dan Guru 2025 Syamsul Arifin menuturkan, terdapat beberapa rangkaian kegiatan pada lomba kreasi seni yang diselenggarakan Dispendik Kabupaten Malang tersebut. Di antaranya ialah lomba tari yang turut dilangsungkan pada Rabu (5/11/2025).

Lomba Kreasi Seni Siswa dan Guru tersebut merupakan tahun ketiga yang diselenggarakan Dispendik Kabupaten Malang. "Kami mengadakan lomba tari ini untuk menyediakan atau mewadahi adik-adik pelajar maupun guru dan pengajar yang punya bakat di bidang seni," beber Syamsul saat membuka kegiatan mewakili Kepala Dispendik Kabupaten Malang Suwadji.

Pada serangkaian lomba tari tersebut, disampaikan Syamsul, terdapat beberapa tahapan seleksi. Hingga akhirnya, terpilihlah sejumlah peserta dari masing-masing jenjang untuk memperebutkan tiga besar non-ranking.

"Hari ini masih penentuan tiga besar non-ranking. Sedangkan untuk penentuan juara 1, 2, 3 akan diumumkan pada saat Pameran Karya Siswa di Pendapa Agung Kepanjen pada 15 November 2025," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan lomba kreasi seni siswa guru lomba seni dispendik kabupaten malang jatimtimes



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Probolinggo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan